Jasa membantu pencarian jurnal lokal dan internasional yang relevan dengan cepat, tepat dan terpercaya, serta melayani penyediaan Data Laporan Keuangan dan Editing karya Ilmiah
Selasa, 30 Agustus 2016
Sabtu, 27 Agustus 2016
CARA INPUT DATA LAPORAN KEUANGAN
Bagi
penelitian Tugas Akhir yang berhubungan dengan data laporan keuangan, baik
ICMD, Annual Report, maupun laporan keuangan, hal yang paling sulit adalah
input data laporan keuangan. Input laporan keuangan membutuhkan ketelitian,
ketepatan, dan kecermatan dalam memasukkan angka dari indikator/rasio/variabel
yang digunakan. Kasus yang sering terjadi adalah ketika data diolah ke program
SPSS atau sejenisnya, hasilnya tidak relevan dengan fakta/teori yang ada. Hal
ini terjadi karena salah dalam menginput data (salah memasukkan angka yang
tertera di laporan keuangan). Satu angka salah maka akan berdampak fatal dalam
hasil pengolahannya nanti.
Ada
beberapa hal yang perlu diketahui dalam menginput data laporan keuangan di Excel:
1. Perhatikan jumlah sampel yang digunakan
2. Perhatikan rentang waktu pengamatan
3. Perhatikan variabel yang digunakan harus relevan dengan data laporan keuangan
4. Cara menginput data laporan keuangan yang benar di Excel
1. Perhatikan jumlah sampel yang digunakan
2. Perhatikan rentang waktu pengamatan
3. Perhatikan variabel yang digunakan harus relevan dengan data laporan keuangan
4. Cara menginput data laporan keuangan yang benar di Excel
Masing-masing
akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
Perhatikan jumlah sampel
yang digunakan dan rentang waktu pengamatan
Dalam
penelitian menggunakan data laporan keuangan yang go public, sampel ada namanya data time series dan data panel.
Secara sederhana, data time series adalah data yang memiliki rentang periode
(ex: 2010-2015). Sementara data panel adalah data yang terperinci dengan tidak
hanya satu area/wilayah/perusahaan tapi terpeceh dengan beberapa bagian, misal
menggunakan penelitian data wilayah Jawa Timur tapi per-kabupaten atau data
penelitian per-subssektor dan dan sebagainya.
Hal
yang perlu diperhatikan adalah jumlah sampel tidak dihitung dari jumlah
perusahaan saja tapi juga dikaitkan dengan rentang waktu (periode) tahun
pengamatan penelitian serta kriteria yang ditentukan.
Misalnya:
Teknik pengambilan
sampel (sampling) yang digunakan adalah teknik pengambilan sampel
nonprobabilitas, yaitu teknik pengambilan sampel di mana setiap
elemen dari populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai
sampel (Silalahi, 2009:259). Teknik nonprobabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah judgement sampling (teknik pengambilan
sampel pertimbangan), yaitu pemilihan
sampel yang sesuai dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh
peneliti, yaitu:
1.
Himpunan data
berdasarkan laporan keuangan bank umum konvensional yang terdaftar di Bank
Indonesia.
2.
Perusahaan perbankan yang
terdaftar tidak melakukan merger dan akuisisi. Hal ini
bertujuan agar hasil perhitungan manajemen risiko dapat dibandingkan antara
tahun yang satu dengan tahun yang lain.
3. Perusahaan
perbankan yang mempublikasikan laporan tahunan berturut-turut selama 4 tahun sesuai dengan periode penelitian yaitu
pada tahun 2009-2012.
Mengambil sample selama 4 tahun karena tahun-tahun tersebut merupakan tahun
terbaru, dimana informasi yang didapat terbilang baru.
4. Bukan merupakan bank asing. Tidak dilibatkannya bank asing dalam penelitian
ini karena Bank Asing masih dinilai minim
dalam
penyaluran kredit, sehingga tidak relevan dengan variabel yang
digunakan dalam penelitian.
5. Bukan merupakan
bank syari’ah. Tidak dilibatkannya bank
syari’ah karena prosedur manajemen risiko yang dilakukan tidak sama dengan bank
konvensional sebagaimana yang diterapkan pada penelitian ini.
Sampel
yang digunakan adalah seluruh perusahaan perbankan yang go public dan terdaftar di Bank Indonesia dan perusahaan yang un go public. Karena perusahaan perbankan yang un go public memikili karakteristik yang sama dengan perusahaan
perbankan yang go public dimana
aktivitas operasional perusahaan adalah dalam hal investasi dan pemberian
kredit yang juga berpotensi mengalami masalah kredit macet dan likuidasi,
sehingga kedua jenis bank tersebut memiliki peluang yang sama untuk dijadikan
sampel.
Dengan
kriteria tersebut, bagaimana cara menentukan sampelnya? Tahapan yang harus kita
lakukan adalah:
a. Mendata/memasukkan seluruh daftar bank yang diamati
b. Melakukan penyaringan sampel seperti contoh berikut:
a. Mendata/memasukkan seluruh daftar bank yang diamati
b. Melakukan penyaringan sampel seperti contoh berikut:
Tabel Penyaringan Sampel:
|
|||||
No
|
Karakteristik
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
1
|
Jumlah Bank Persero
|
4
|
4
|
4
|
4
|
2
|
Jumlah BPD
|
26
|
26
|
26
|
26
|
3
|
Jumlah Bank Campuran
|
16
|
15
|
14
|
15
|
4
|
Jumlah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN)
Devisa
|
34
|
36
|
36
|
36
|
5
|
Jumlah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN)
Non Devisa
|
31
|
30
|
30
|
30
|
6
|
Jumlah Bank Asing
|
10
|
10
|
10
|
10
|
Jumlah Bank
|
121
|
122
|
120
|
121
|
|
Jumlah Bank Umum Konvensional
|
115
|
111
|
109
|
110
|
|
Jumlah Bank Syariah
|
11
|
11
|
11
|
11
|
|
Jumlah BPD
|
26
|
26
|
26
|
26
|
|
Jumlah Bank (Tanpa Bank Asing dan Bank Syariah)
|
104
|
101
|
99
|
100
|
|
Jumlah Tanpa BPD
|
78
|
75
|
73
|
74
|
Perhatikan variabel yang
digunakan harus relevan dengan data laporan keuangan
Setelah
dilakukan penyaringan data maka perlu menginput variabel yang diamati. Jika
variabel yang diamati menggunakan rumus formulasi maka perlu dipecah dulu
masing-masing pengukuran dalam rumus yang digunakan. Setelah itu, ditempatan
variabel pada kolom selanjutnya dengan kolom yang sudah disesuaikan perhitngan
berdasarkan rumusnya.
Cara menginput data
laporan keuangan yang benar di Excel
Cara
menginput data laporan keuangan di excel harus benar karena itu akan menjadi
barometer dalam menganalisa selanjutnya dengan program aplikasi statistik
(SPSS, Eviews, dll). Cara input yang benar harus memperhatikan varibel dan
indikator rasio yang digunakan.
Misal:
Perhitungan
rasio CAR menurut Rivai (2007) adalah sebagai berikut:
Keterangan:
CAR : Capital
Adequacy Ratio
(Rasio Kecukupan Modal)
Modal : Jumlah ekuitas bank, berada pada laporan
posisi keuangan konsolidasian
ATMR
: Aktiva Tertimbang Menurut Risiko, yang
berada pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian, yang terdapat di
bagian manajemen modal.
Berdasarkan
contoh tersebut jika ingin menginput CAR maka yang diinput pertama adalah Modal
dulu, lalu ATMR dan akumulasi perhitungan menjadi CAR (Contoh forma input data Laporan
Keuangan Excel hubungi Kami)
Senin, 22 Agustus 2016
Review Jurnal Chong M. Lau and Edmond W. Lim
THE EFFECTS OF PROSEDURAL JUSTICE AND EVALUATIVE STYLES ON THE RELATIONSHIP BETWEEN BUDGETARY PARTICIPATION AND PERFORMANCE
(PENGARUH PROSEDUR HUKUM DAN GAYA EVALUATIF PADA HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA)
Chong M. Lau and
Edmond W. Lim
Pengantar
Penelitian ini
membahas tentang bagaimana efek keadilan prosedural dan gaya evaluasi pada hubungan
antara partisipasi anggaran dan kinerja. Lind
and Tyler (1988) yang menyimpulkan bahwa keadilan prosedural itu mempengaruhi
kinerja secara langsung maupun tidak langsung. Evaluasi sistem
kinerja organisasi melibatkan program dan persepsi bawahan mengenai keadilan
prosedural yang dengan rumitnya dihubungkan pada efek perilaku dan kinerja
bawahan.
Lau & Lim (2002) menyatakan
bahwa untuk memeriksa
interaksi keadilan prosedural dengan partisipasi dan tekanan anggaran untuk
mempengaruhi kinerja bawahan. Secara spesifik menyelidiki efek dari partisipasi
anggaran pada kinerja bawahan lebih kuat ketika keadilan prosedural rendah.
Selain itu juga menyelidiki bahwa efek tersebut hanya pada saat situasi tekanan
anggaran yang tinggi. Usulan ini terbagi menjadi 3 interaksi antara partisipasi
anggaran, keadilan prosedural, dan tekanan anggaran mempengaruhi kinerja manajerial.
Sampai sekarang, hubungan ketiganya belum pernah dibahas sebelumnya.
Gaya evaluatif pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa jika bawahan
dievaluasi oleh anggaran dengan penekanan gaya evaluatif tinggi, maka partisipasi anggaran juga tinggi sebelum peningkatan kinerja dapat dicapai.
Penelitian ini mengusulkan bahwa keadilan prosedural dapat mempengaruhi hubungan
antara penekanan anggaran, partisipasi dan kinerja manajerial. Secara
khusus, penelitian ini
bertujuan mengetahui efek positif dari partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial dalam situasi penekanan anggaran yang tinggi dan tergantung pada sejauh mana keadilan prosedural. Selain itu, menyelidiki efek moderasi hanya ditemukan di situasi
penekanan anggaran tinggi bukan dalam situasi
penekanan anggaran yang rendah.
Hal ini menunjukkan adanya pengaruh interaksi tiga arah yang signifikan antara penekanan anggaran, partisipasi anggaran, dan keadilan prosedural terhadap kinerja manajerial.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
pengisian kuesioner. Terdiri dari tujuh puluh perusahaan manufaktur,
masing-masing mempekerjakan lebih dari 100 karyawan. Kuesioner dikirimkan
kepada 200 kepala fungsional. Dari 200 kuesioner hanya 83 yang bisa diproses,
sebagian ada yang tidak merespon dan juga ada yang tidak valid. Dalam rangka
untuk memastikan apakah bias non response
ada, t -test dilakukan untuk masing-masing variabel yang digunakan dalam
penelitian ini dengan memisahkan sampel menjadi dua bagian, pertama terdiri
dari 50% tanggapan dan babak kedua yang terdiri dari 50% tanggapan terakhir yang
diterima
Hipotesis
yang diuji dalam penelitian ini adalah:
a. Dalam situasi penekanan anggaran yang tinggi, terdapat
secara signifikan dan interaksi dua arah yang negatif antara partisipasi
anggaran dan keadilan prosedural yang mempengaruhi kinerja manajerial.
Partisipasi anggaran lebih efektif dalam meningkatkan kinerja manajerial dalam
situasi keadilan prosedural yang rendah dari pada dalam situasi keadilan
prosedural yang tinggi.
b. Dalam situasi penekanan anggaran yang rendah,
partisipasi anggaran dan keadilan prosedural tidak saling berinteraksi untuk
mempengaruhi kinerja manajerial.
Kerangka
konseptual penelitian adalah sebagai berikut:
Three-Way
Interaction Among Participation, Prosedural Justice and Budget Emphasis Affecting Performance.
Kesimpulan
Jadi hasil penelitian ini menunjukkan
interaksi dua arah yang signifikan dan negatif antara keadilan prosedural dan partisipasi anggaran yang mempengaruhi kinerja manajerial untuk situasi
penekanan anggaran yang tinggi. Dengan kata lain, hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa efek tidak digeneralisasikan dengan situasi penekanan anggaran rendah.
Studi
pada gaya evaluatif pengawasan sering menekankan pentingnya partisipasi anggaran bawahan untuk meningkatkan kinerja manajerial. Secara khusus,
para peneliti berpendapat bahwa dalam situasi penekanan anggaran yang tinggi, maka partisipasi anggaran yang tinggi diperlukan sebelum
perbaikan kinerja dicapai. Penelitian ini mengusulkan
bahwa persepsi keadilan prosedural bawahan dapat mempengaruhi efektivitas. Oleh karena itu, kebutuhan ini berpartisipasi dalam
proses pengaturan anggaran. Secara khusus pula,
untuk bawahan, yang merasa keadilan prosedural menjadi tinggi, anggaran partisipasi
mungkin tidak menjadi faktor penting untuk meningkatkan kinerjanya. Sebaliknya, yang merasa keadilan
prosedural menjadi rendah, partisipasi anggaran yang tinggi dapat menjadi
faktor penting untuk meningkatkan kinerjanya.
Harapan ini
didukung oleh hasil penelitian, bahwa pengaruh interaksi dua arah signifikan dan
negatif antara prosedural keadilan dan partisipasi yang terhadap kinerja
manajerial untuk situasi penekanan anggaran tinggi. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa efek ini tidak digeneralisasikan dengan situasi penekanan anggaran rendah.
Hasil
penelitian ini memiliki implikasi penting. Dari
perspektif praktis, dapat membantu manajemen puncak dalam desain dan implementasi lebih pada sistem kontrol yang efektif dan efisien.
Mengingat keterlibatan bawahan dalam proses pengaturan anggaran dapat menjadi proses yang memakan waktu dan biaya yang besar, itu harus didorong
hanya dalam situasi di mana keterlibatan bawahan bermanfaat
bagi organisasi. Selain itu, kesadaran bahwa keadilan prosedural yang tinggi mengurangi kebutuhan untuk partisipasi anggaran yang tinggi dapat mendorong manajemen puncak untuk mengadopsi lebih adil prosedur organisasi sebagai pengganti partisipasi anggaran yang tinggi. Namun demikian, Seperti studi empiris lain, penelitian ini mempunyai keterbatasan. Pertama, ada keterbatasan yang terkait dengan metode kuesioner survei. Kedua, penelitian ini telah terkonsentrasi hanya pada sektor manufaktur, generalisasi hasil industri lain harus dilakukan dengan hati-hati. Meskipun terdapat keterbatasan dalam penelitian ini, tapi penelitian ini memperluas penelitian dari penelitian sebelumnya pada keadilan prosedural ke area penting dari pengawasan gaya evaluatif dengan memasukkan dan mengevaluasi sistematis dampak dari keadilan prosedural dalam kinerja model gaya evaluatif.
Langganan:
Postingan (Atom)